Semua Tentang Cipluk'an (makanan waktu kecil)





1. Nama Tanaman


Nama Latin/Ilmiah : Physallis angulata Linn. atau Physallis minima Linn.

Nama Daerah/lokal : Morel berry (Inggris), Cipluk'an (Indonesia), Cepluk'an (Jawa), Cecenet/Cecendet (Sunda), Nyor-nyoran (Madura), Lapinonat (Seram), AngketKepok-kepokanKeceplokan (Bali), Dedes (Sasak), Leletokan (Minahasa).

2. Klasifikasi Tanaman
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonnae
Ordo : Solanales
Famili : Solanaceae
Marga : Physalis
Spesies : Physalis angulata L.

3. Uraian Tanaman
Physalis angulata L. adalah tumbuhan herba anual (tahunan) dengan tinggi 0,1-1 m. Batang pokoknya tidak jelas, percabangan menggarpu, bersegi tajam, berusuk, berongga, bagian yang hijau berambut pendek atau boleh dikatakan gundul. Daunnya tunggal, bertangkai, bagian bawah tersebar, di atas berpasangan, helaian berbentuk bulat telur-bulat memanjang-lanset dengan ujung runcing, ujung tidak sama (runcing-tumpul-membulat-meruncing), bertepi rata atau bergelombang-bergigi, 5-15 x 2,5-10,5 cm.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj21pQQKnAgR3GcAsG9vuUDKIIRpU7WpewIIaTcuL-_yiVWYpq6oAV2n533L5mJTmvK18OthE9km_e5My_cWmZ_a1h9s1WJ1sbDtM9C3PQM1q82A_dmCynkrhH561XLPisy4Us6nnVPN14D/s1600/Ciplukan.jpg

Bunga tunggal, di ujung atau ketiak daun, simetri banyak, tangkai bunga tegak dengan ujung yang mengangguk, langsing, lembayung, 8-23 mm, kemudian tumbuh sampai 3 cm. Kelopak berbentuk genta, 5 cuping runcing, berbagi, hijau dengan rusuk yang lembayung. Mahkota berbentuk lonceng lebar, tinggi 6-10 mm, kuning terang dengan noda-noda coklat atau kuning coklat, di bawah tiap noda terdapat kelompokan rambut-rambut pendek yang berbentuk V. Tangkai benang sarinya kuning pucat, kepala sari seluruhnya berwarna biru muda. Putik gundul, kepala putik berbentuk tombol, bakal buah 2 daun buah, banyak bakal biji. Buah ciplukan berbentuk telur, panjangnya sampai 14 mm, hijau sampai kuning jika masak, berurat lembayung, memiliki kelopak buah.

4. Habitat, Penyebaran, dan Budidaya
Ciplukan adalah umbuhan asli Amerika yang kini telah tersebar secara luas di daerah tropis di dunia. Di Jawa tumbuh secara liar di kebun, tegalan, tepi jalan, kebun, semak, hutan ringan, tepi hutan. Ciplukan biasa tumbuh di daerah dengan ketinggian antara 1-1550 m dpl. Kultur tunas dapat tumbuh baik pada media MS dengan penambahan zat pengatur tumbuh BA dan IAA. Kadar dan perbandingan zat pengatur tumbuh untuk regenerasi kultur tunas agar diperoleh planttet adalah sebesar BA 3-4 ppm dan IAA 0,1 ppm

5. Penggunaan di Masyarakat
Akar tumbuhan ciplukan pada umumnya digunakan sebagai obat cacing dan penurun demam. Daunnya digunakan untuk penyembuhan patah tulang, busung air, bisul, borok, penguat jantung, keseleo, nyeri perut, dan kencing nanah. Buah ciplukan sendiri sering dimakan; untuk mengobati epilepsi, tidak dapat kencing, dan penyakit kuning.

6. Kandungan Kimia
Senyawa-senyawa aktif yang terkandung dalam ciplukan antara lain saponin, flavonoid, polifenol, dan fisalin. Komposisi detail pada beberapa bagian tanaman, antara lain:
  • Herba : Fisalin B, Fisalin D, Fisalin F, Withangulatin A
  • Biji : 12-25% protein, 15-40% minyak lemak dengan komponen utama asam palmitat dan asam stearat.
  • Akar : alkaloid
  • Daun : glikosida flavonoid (luteolin)
  • Tunas : flavonoid dan saponin

7. Perkembangan penelitian P. angulata
Sejak lama, ciplukan sebenarnya telah diteliti oleh para ahli dari berbagai negara. Penelitian tersebut biasanya terfokus pada aktivitas yang dimiliki oleh ciplukan. Dari penelitian yang telah dilakukan, baik secara in vitro maupun in vivo, didapatkan informasi bahwa ciplukan memiliki aktivitas sebagai antihiperglikemi, antibakteri, antivirus, imunostimulan dan imunosupresan (imunomodulator), antiinflamasi, antioksidan, dan sitotoksik.

Baedowi [1998] telah melakukan penelitian terhadap ciplukan secara in vivo pada mencit. Dari penelitiannya tersebut, didapatkan informasi bahwa ekstrak daun ciplukan dengan dosis 28,5 mL/kg BB dapat mempengaruhi sel ß insulin pankreas. Hal ini menunjukkan adanya aktivitas antihiperglikemi dari ciplukan.

Januario et al. (2000) telah menguji aktivitas antimikroba ekstrak murni herba Physalis angulata L. Fraksi A1-29-12 yang terdiri dari fisalin B, D, dan F menunjukkan KHM (Kadar Hambat Minimum) dalam menghambat Mycobacterium tubercolosis H37Rv sebesar 32 µg.mL-1. Fisalin B dan D murni menunjukkan nilai KHM dalam menghambat Mycobacterium tubercolosis H37Rv masing-masing sebesar >128 µg.mL-1 dan 32 µg.mL-1. Diduga fisalin D berperan penting pada aktivitas antimikroba yang ditunjukkan.

8. Beberapa Manfaat Ciplukan
  • Diabetes Mellitus. Bahan: tumbuhan ciplukan yang sudah berbuah dicabut beserta akar-akarnya dan dibersihkan. Cara membuat: dilayukan dan direbus dengan 3 gelas air sampai mendidih hingga tinggal 1 gelas, kemudian disaring. Cara menggunakan: diminum 1 kali sehari.
  • Sakit paru-paru. Bahan: tumbuhan ciplukan lengkap (akar, batang, daun, bunga dan buahnya). Cara membuat: direbus dengan 3-5 gelas air sampai mendidih dan disaring. Cara menggunakan: diminum 3 kali sehari 1 gelas.
  • Ayan. Bahan: 8-10 butir buah ciplukan yang sudah dimasak. Cara menggunakan: dimakan setiap hari secara rutin.
  • Borok. Bahan: 1 genggam daun ciplukan ditambah 2 sendok air kapur sirih. Cara membuat: ditumbuk sampai halus. Cara menggunakan: ditempelkan pada bagian yang sakit.

Ciri-Ciri Tanaman Ciplukan :
Ciplukan tumbuh baik pada ketinggian 0-1800 m dpl. Merupakan tumbuhan semak semusim. Tumbuh liar dilereng-lereng tepi sungai, pinggir selokan dan kebun / tanah-tanah kosong yang tidak terlalu becek. Tanaman semak setinggi 30-80 cm, batang tegak, bersegi 4, berkayu, lunak, berwarna hijau. Daun tunggal, lonjong, berseling, tepi bergelombang. Bunga tunggal, bentuk corong, diketiak daun, berbulu, kuning pucat. Buah bentuk lampion yang terbungkus kelopak. Biji bulat, bentuk pipih, warna coklat.

Kandungan Tanaman Ciplukan (Sifat Kimia) :
Herba berasa pahit. Chlorogenik acid, C27H44O-H2O, asam sitrun dan fisalin, flavonoid, saponin, polifenol. Buah mengandung asam malat, alkaloid, tanin, kriptoxantin, vitamin C dan gula, Biji : Elaidic acid.
Bagian Tanaman Yang Digunakan Untuk Pengobatan : Akar, Daun dan Buah

Efek Farmakologi :
Analgetik, peluruh air seni (diuretik), menetralkan racun (detoxifies), meredakan batuk, mengangtifkan fungsi kelenjar-kelenjar tubuh.

Khasiat Ciplukan 

  1. Mengobati Influenza - Tanaman 9-15 gram direbus, minum. Penetral racun untuk influenza, 3 pohon dipotong 5 cm, rebus didalam 4 gelas air, sisakan 2 gelas, saring, minum.

  2. Mengobati Sakit Tenggorokan - Tanaman 9-15 gram direbus, diminum.
  3. Mengobati Batuk Rejan (Pertusis) - Tanaman 9-15 gram, direbus, diminum.

  4. Mengobati Bronchitis - Tanaman 9-15 gram, direbus, diminum.
  5. Mengobati Gondongan (Parotitis) - Tanaman 9-15 gram, direbus, diminum.

  6. Mengobati Pembengkakan Buah Pelir (Orchitis) - Tanaman 9-15 gram, direbus, diminum.

  7. Mengobati Bisul - Daun ciplukan 1/2 genggam dicuci, digiling halus, diturapkan pada bisul dan sekelilingnya, lalu dibalut. diganti 2X sehari.

  8. Mengobati Borok - Daun ciplukan 1/3 genggam dicuci, digiling halus, ditambah air kapur sirih secukupnya untuk menurap borok. Diganti 2X sehari.

  9. Mengobati Kencing Manis (Diabetes Mellitus) - Tanaman direbus dengan 3 gelas air jadi 1 gelas, saring dan minum.

  10. Mengobati Sakit Paru-Paru - Tanaman ciplukan lengkap direbus dengan 3-5 gelas air mendidih, saring, minum airnya 3X sehari 1 cangkir.

  11. Mengobati Ayan - Buah ciplukan 8-10 butir dimakan setiap hari

  12. Mengobati Pembengkakan Prostat - Tanaman 9-15 gram rebus dan minum



Blog Archive